HAKIKAT KELOMPOK
Disusun
Untuk melengkapi Tugas
Mata Kuliah Dinamika Kelompok
Dosen Pengampu : Agus Maemun,S.PD, S.Pd
Oleh :
Nama :
1.
Annisa febrisari 1111500175
2.
Dini Setiawati 1111500018
3.
Intan Septi Nafita 1111500196
4.
Rina Kurniati 1111500044
Progdi
: Bimbingan Dan Konseling
Kelas : II
D
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PACASAKTI TEGAL
2012
Kata pengantar
Segala puji bagi Tuhan yang
telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.
Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan
baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang HAKIKAT dalam KELOMPOK, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang apa itu HAKIKAT KELOMPOK. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada :
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang HAKIKAT dalam KELOMPOK, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang apa itu HAKIKAT KELOMPOK. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Yth, Agus
Maemun,S.PD, S.Pd
2.
Rekan-rekan
mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan makalah.
yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana
cara kami menyusun makalah
ini.Semoga makalah
ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah
ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.
Tegal
penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I . PENDAHULUAN
4
A.
LATAR BELAKANG
4
B.
TUJUAN
4
C.
METODE PEMBAHASAN
4
BAB II. LANDASAN TEORI
5
BAB
III.PEMBAHASAN
6
A. KONSEP
DASAR PEMBENTUKAN KELOMPOK
6
B. UNSUR
KUANTITAS DAN KUALITAS
6
o Kerumunan dan kelompok
o Faktor pengikat dalam kelompok
C.
KELOMPOK
DALAM BIMBINGAN KONSELING8
BAB IV. PENUTUP9
A. KESIMPULAN9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
DiAmerika Serikat profesi konseling mulai dirintis sejak awal abad ke 20 (shertzer dan stone 1980) dan memperoleh momentum yang amat baik untuk berkembang dengan pesat pada akhir tahun 1950an (whitely,1968). Pada tahun 1930an dan awal tahun 1940an bimbngan kelompok disekolah dpusatkan pada tema-tema pribadi dan kejujuran. Pada awal kegiatan bimbingan kelompok adalah tanggung jawab guru kelas, yaitu untuk mengembangkan hubungan yang bersahabat, untuk menemukan kemampuan dan kebutuhan, dan untuk membentuk tingkah laku yang baik disekolah, dirumah, dan didalam masyarakat (strange,1935). Keadaan ini menyebebkan ahli bimbingan kelompok berusaha mengembangkan suatu pendekatan yang cocok dan efektif. Pada akhir 1950 bimbingan kelompok digantikan dengan konseling kelompok sebagai salah satu cara utama untuk membawa perubahan tingkah laku. Dengan demikian bimbingan kelompok pada akhirnya menjadi lebih diartikan sebagai bantuan kepada individu denagn segala kepentingan, kebutuhan dan permasalahannya.
B. TUJUAN
Maka
pembuatan makalah ini bertujuan untuk :
1.
Apa konsep
dasar pembentukan kelompok?
2.
Apa unsur
kuantitas dan kualitas kelompok?
3.
Apa
hakikat kelompok dalam dunia bimbingan dan konseling?
C. METODE
PEMBAHASAN
Dalam
pembahasan ini saya mengambil refrensi dari artikel dan buku . Dalam makalah
ini akan di jelaskan tentang HAKIKAT KELOMPOK lebih jauh lagi. Agar kita tau
bagaimana apa pentingnya Kelompok dan manfaatnya dalam bimbingan konseling.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Konsep Dasar Pembentukan Kelompok
Terbentuknya
berbagai kelompok dalam kehidupan manusia merupakan wujud dari hakikat
kemanusiaan, khusunya dari dimensi kesosialannya. Manusia adalah makhluk
sosial, yang tak mungkin dapat hidup berkembang secara layak. Apabila ia hidup
sendiri dan menyendiri. Oleh karena itu, manusia selalu berusaha hidup dalam
kumpulannya dan dalam kebersamaannya, serta membentuk kelompok-kelompok.
Kelompok pada dasarnya didukung
dan terbentuk melalui berkumpulnya sejumlah orang. Kumpulan orang-orang itu
kemudian menjunjung suatu atau beberapa kualitas tertentu sehingga dengan
demikian kumpulan tersebut menjadi sebuah kelompok.
B.
Unsur Kuantitas dan Kualitas.
Apabila
sejumlah orang (misal 25 orang ) bersama-sama berada disuatu tempat, tetapi antara
orang satu dengan yang lainya tidak saling mengenal, maka sejumlah orang itu
dapat disebut sebagai “kumpulan orang-orang”. Unsur atau ciri yang ada didalam
kumpulan orang-orang itu hanya satu, yaitu “kuantitas”. Unsur kuantitas itu
tidak membawa dampak sesuatu kepada lingkungannya maupun kepada diri mereka sendiri,kecuali dampak berkenaan dengan besar kecilnya
bangunan fisik ke seluruhan kumpulan orang-orang itu.
Suatu
dampak tertentu akan mulai terasa , baik kedalam diri mereka sendiri maupun
kepada lingkungan , apabila dalam kumpulan orang-orang itu sudah ada sesuatu
yang lebih dari sekedar kuantitas. Ketika mereka mulai merasa ada kebersamaan
diantara merekan dan mereka saling bertanya dan menuturkan pemahaman masing
–masing, sebelum mereka berada diruangan yang mereka tempati itu. Dari suasana
seperti itu tampak bahwa unsur “kualitas”, mulai tumbuh pada kumpulan
orang-orang yang semula hanya memiliki unsur “kuantitas”.
1.
Kerumunan dan Kelompok
Berkumpulnya
sejumlah orang yang masing-masing tidak mempunyai hubungan itu membentuk apa
yang disebut kerumunan, sedangkan berkumpulnya sejumlah orang yang saling
berkaitan satu sama lain membentuk apa yang disebut kelompok. Pada tingkat
yang paling awal, sejumlah orang berkumpul membentuk kerumunan ;
selanjutnya kerumunan ini dapat berkembang
menjadi kelompok, yaitu apabila kerumunan itu dimasukan ikatan-ikatan atau
“kualitas” tertentu yang mengenai orang-orang yang berkumpul itu.
Dari uraian singkat diatas tampaklah bahwa berkumpulnya sejumlah orang dapat
membentuk suatu kerumunan, yaitu kalau berkumpulnya orang-orang itu
disebkan karena adanya suatu kejadian
atau objek yang menarik perhatian mereka sedangkan diantara orang-orang itu tidak ada saling kaitan sama sekali.
Lebih jauh kerumunan dapat membentuk kelompok,
yaitu kalau terhadap orang-orang yang berkumpul itu berlaku hubungan atau kaitan tertentu antarorang tersebut.
Kerumunan dapat berubah menjadi kelompok, yaitu kalau unsur-unsur hubungan
antara orang-orang yang ada didalamnya ditingkatkan. Sebaliknya, suatu kelompok
dapat berubah menjadi kerumunan, yaitu
apabila unsur-unsur pengikat antara anggota kelompok makin mengendor. Kerumunan
dan kelompok dapat berubah menjadi sekedar kumpulan orang-orang belaka, yaitu
kalau unsur penarik perhatian (objek yang menimbulkan kerumunan) dan
unsur-unsur pengikat antara orang-orang yang berkumpul (yang menimbulkan
kelompok) menjadi hilang.
2.
Faktor Pengikat dalam kelompok
Kumpulan
orang-orang atau kerumunan dapat berubah menjadi kelompok apabila di dalamnya
muncul dan berkembang faktor-faktor pengikat,sbb:
a. Interkasi
orang-orang yang ada di dalam kumpulan atau kerumunan itu,
b. Ikatan emosional sebagai pernyataan
kebersamaan.
c. Tujuan atau pengikat kepentingan bersama
yang ingin di capai.
d. Kepemimpinan yang di patuhi dalam rangka
mencapai tujuan atau kepentingan bersama.
e. Norma yang di akui dan di ikuti oleh
mereka yang terlibat di dalamnya.
Tidak
semua kelompok harus di ikat oleh kelima faktor tersebut di atas,dan lagi
kekuatan ikatan masing-masing faktor itupun dapat tidak selalu sama.Untuk suatu
kelompok yang mantap diperlukan mantapnya kelima faktor itu sebagai jiwa dari
kelompok yang bersangkutan agar kelompok tersebut dapat mencapai tujuan atau
kepentingan bersama yang di maksudkan.Terbentuknya hanya semata-mata didasarkan
oleh satu atau dua faktor pengikat itu saja dan faktor pengikat itupun tidak
kuat. Kelompok ini tentu saja tidak merupakan kelompok yang mantap atau pun
kompak.
C.
Kelompok Dalam Kegiatan Bimbingan Dan Konseling
Kelompok
terjelma dari kumpulan sejumlah orang yang kedalamnya diberikan atau
ditumbuhkan “kualitas” tertentu sehingga “kumpulan kuantitaif” orang-orang itu
memiliki “kebersamaan kualitatif” yang menghidupkan kelompok itu. Faktor-faktor
pengikat dalam kelompok sebagaimana diungkapkan terdahulu merupakan faktor yang
menimbulkan “kebersamaan kualitatif”.
“kebersamaan kualitatif” itulah yang memungkinkan sejumlah orang yang berkumpul
menjadi “hidup” dan menjalankan kehidupan kehidupan kelompok.
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pada hakikatnya seseorang pasti mempunyai
alasan dalam memasuki sebuah kelompok itu., antara lain :
1.
Dalam
kelompok itu dapat dicapai tujuan atau
kepentingan pribadi yang penting misal kedudukan dan pengahargaan.
2.
Kelompok itu
menyajikan kegiatan yang menarik seperti diskusi, menjelajah alam ,
darmawisata, olahraga, dan sebagainya.
3.
Dengan
memasuki kelompok itu kebutuhan tertentu
dapat terpenuhi, seperti kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki,
kebutuhan untuk dikenal oleh orang lain, kebutuhan akan rasa aman,dsb.
Semua hal ini semua kelompok dirasakan
sebagai suatu badan yang mampu membantu individu mewujudkan kepentingan orang
yang bersangkutan. Lebih dari itu . kelompok dianggap mampu membantu para
anggota tumbuh dan memperkembangkan diri.
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno.1995.layanan bimbingan
konseling kelompok.padang.ghalia indonesia.
Hartinah,siti.2008.konsep dasar
bimbingan kelompok
Wibowo,eddy,mungin.2005.konseling
kelompok perkembangan.UPT UNNES PRESS
kearaban kita pertama,saat membuat makalah ini...
BalasHapusmaemun...sukses...
sipppppppppppppppppp
BalasHapus