Kamis, 16 Mei 2013

micro konseling


MICRO KONSELING

Contoh Kasus  Kecanduan Main Game
            Dika siswa kelas VII selalu datang terlambat ke sekolah dan tidak masuk kesekolah karena alasan sakit, yang berlakangan ini diketahui hanya pura – pura. Prestasi belajarnya dibawah rata – rata. Dika sering dikucilkan oleh teman –temannya karena sering berbuat gaduh, menyepelekan tugas, belajar kalau ada ulangan saja. Diketahui bahwa konseli memiliki kecanduan bermain game. 
Identifikasi Masalah :
            Dari ilustrasi permasalahan diatas dapat dikatakan bahwa Dika memiliki ketergantungan bermain game. Dika memiliki kebiasaan –kebiasaan negatif yang tidak sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Diagnosis :
            Diagnosis memiliki arti suatu uapaya untuk mengenal, menetapkan atau menentukan sifat, serta hakekat dalam suatu peristiwa melalui pengamatan terhadap gejala.
            Berdasarkan dari hasil analisis bahwa dika memiliki perilaku maladapktif yang terbentuk dari cara belajar dan lingkungan yang salah.
Prognosis :
            Dilihat dari permasalahan yang dihadapi oleh Dika, disini konselor berusaha menghapus perilaku maladaptive Dika, untuk digantikan dengan perilaku baru yang diharapkan konselor dan konseli.
Dalam permasalahan ini saya menggunakan teknik konseling dengan menekankan pada pendekatan Behavioristik , yang bertujuan untuk mengubah perilaku Dika.
Treatmen :
            Proses wawancara dilakukan di ruang BK,  di jam kosong pelajaran lolly menyempatkan waktunya.
Waktu             : pukul 12.0012.45 WIB
Tempat            : di ruang BK
Tanggal           : 12 Mei 2013


Hasil Wawancara : PERTEMUAN PERTAMA
Pertanyaan dan jawaban
Keterangan
Konseli : assalamualaikum, selamat siang  bu,
Konselor : waaalaikumsalam, Dika, selamat siang juga .. silahkan duduk..
Konseli : iya, terimakasih bu…….boleh minta waktu sebentar bu ?
Konselor : iya, tentu saja.

Assesment
Konselor : siang – siang gini datang kemari ada apa ya Dika….?
Konseli : itu bu, saya mau sharing sama ibu, boleh bu..?

Konselor : iya tentu, silahkan…
Konseli : sebenarnya saya ada masalah bu, saya ingin berubah…..

Konselor : ibu senang kalau kamu bersedia menceritakan apa yang sedang menjadi beban fikiranmu kepada ibu, kamu bisa berbagi masalah dengan ibu, ibu siap menjadi teman mu .. pelan pelan saja ceritanya.
 Konseli : begini bu, akhir – akhir ini prestasi belajar saya menurun.

Konselor : loh, kok bisa begitu,
Konseli : iyaa bu, tapi saya malu mau cerita sama ibu.

Konselor : ya yaa, ibu memahami perasaan Dika. Ungkapkan pelan-pela saja. Tidak usah malu anggap saja ibu ini teman mu.
Konseli : iya bu, saya merasa jenuh dirumah, apalagi saya anak tunggal. Awalnya saya di ajak teman untuk main PS, lama – kelamaan saya jadi ketagihan. Hamper setiap hari bu saya bermain dari pulang sekolah sampai sore, terlebih lagi uang saku saya lumayan banyak. Jadi teman – teman saya sering mengajak saya main.
Goal setting
Konselor : ibu sangat memahami perasaan Dika, terus orang tua Dika tahu kalau uang saku Dika digunakan buat main PS.
Konseli : nggak tahu bu…
Konselor : lalu orang tua Dika tahunya uang saku Dika untuk apa…?
Konseli : untuk jajan…bu. dan nabung bu.

Konselor : menurut Dika apakah membuang uang untk bermain game itu banyak positifnya apa negatifnya?
Konseli  : negatifnya bu, uang saya jadi cepet habis.
Konselor : terus apa lagi….?
Konseli : saya jadi sering nggak jajan dan bohong sama orang tua saya.
Technique implementation
Konselor : cobaa dipikir apakah sikap Dika yang seperti itu adalah perilaku yang baik ?
Konseli : tidak bu….itu perilaku yang salah.


Konselor : terus apa yang ingin dika lakukan setelah tahu sikap Dika adalah perilaku yang salah.
Konseli : merubahnya bu,,,,,


Konselor : menurut Dika apa yang harus di rubah..?
Konseli : kebiasaan main game saya dan sikap boros saya, saya harus mengurangi kebiasaan itu agar tidak membohongi orang tua lagi.

Konselor : kira – kira Dika siap untuk melakukan itu ?
Koseli : tapi saya bingung harus mulai dari mana ?

Konselor : sekarang coba Dika fikirkan dlu, bagaiman kalu hal pertama yang Dika lakukan tidak ketempat bermain game. Kemudian uangnya Dika sisikan sebisa Dika. Jika perasaan Dika ingin bermain game coba alihkan untuk mengerjakan tugas, anggap saja tugas itu suatu permainan yang harus Dika selesaikan.
Konseli  : baik bu, tapi apakah saya bisa melakukannya ?

Konselor : ibu yakin pasti Dika bisa kalau benar – benar ingin melakukannya.
Konseli : baik bu saya akan mencobanya, bantu saya ya bu ?

Konselor : Iya Dika, apa kesimpulan Dika dengan pertemuan kita hari ini ?
Konseli : saya memiliki ketergantungn bermain game dan banyak hal yang negatif yang saya lakukan dan saya rasa itu berdampak dari bermain game.
Pengakhiran

Konselor : baik lah kalau begitu, pertemuan yang selanjutnya ibu harap Dika sudah mempunyai daftar perilaku maladaptive Dika yang sudah bisa dikurangi.
Konseli : baik bu, terimakasih bu, saya pamit assalammualaikum.
Konselor : iya Dika sama – sama, waalaikumsalam….


1 komentar: