BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan
seseorang yang secara emosional sering dipenuhi dengan ketakutan dan konflik,
tidak begitu menaruh minat terhadap sekelilingnya, ada kemungkinan juga bias
mengalami perasaan putus asa yang lebih menjengkelkan yang secara fisik
merasakan depresi berat . bagaimanapun juga msih ada yang mengalahkan perasaan
itu dan masih punya harapan untuk sembuh.
Perasaan negative seperti
kesedihan,kekhawatiran, dan frustasi merupakan perasaan yang umum dirasakan
banyak orang. Merupakan satu hal yang wajar apabila merasakan kecewa setelah
mengalami kegagalan,sedih, perpisahan atau kahilangan.
Perasaan
tersebut adalah hal yang wajar dalam beberapa kejadian,perasaan tersebut juga
bisa mebuat kita tahu tentang kelamahan kita.
Terkadang pengalaman yang muncul dari kondisi negatif dalam hidup kita
memberikan keberanian dan kemauan untuk mengubah hidup kita serta kekuatan
untuk menangani depresi dan situasi negatif lainnya di masa yang akan datang.
BAB
II
LANDASAN TEORI
A. Sebab
akibat Depresi.
Depresi dapat timbul karena beberapa
faktor, baik faktor dari dalam maupun dari luar individu. Menurut Abraham
(dalam Meyer, 1984 : 165), keadaan depresi didominasi oleh perasaan kehilangan,
rasa bersalah dan ada perasaan ambivalen antara cinta dan benci. Ambivalensi
dari depresi ada dua, yaitu :
a. Marah dan benci terhadap objek cinta yang hilang kerena persepsi tentang dirinya yang ditinggalkan atau ditolak.
b. Rasa bersalah karena keyakinannya bahwa dirinya telah gagal merespon secara tepat dan sesuai terhadap objek cinta yang hilang.
a. Marah dan benci terhadap objek cinta yang hilang kerena persepsi tentang dirinya yang ditinggalkan atau ditolak.
b. Rasa bersalah karena keyakinannya bahwa dirinya telah gagal merespon secara tepat dan sesuai terhadap objek cinta yang hilang.
Jadi depresi terjadi karena
hilangnya objek eksternal yang bernilai tinggi bagi individu tersebut.
Kehilangan didefinisikan sebagai kehilangan objek cinta utama, yaitu sesorang,
sesuatu atau aktifitas.
Depresi menurut teori kognitif
disebabkan oleh adanya bentuk-bentuk pemikiran yang tidak logis. Individu yang
depresi cenderung berpikir dengan cara yang menyimpang dan penyimpangan ini
menimbulkan masalah baru dan memperburuk keadaan yang ada serta meningkatkan
perputaran yang memyebabkan depresi. Hal ini dipertegas oleh Ellis (dalam
Meyer, 1984 : 187) yang mengatakan bahwa cara individu memandang dan berpikir
tentang dirinya sendiri akan menimbulkan gangguan tertentu seperti depresi.
B. Aspek
– aspek Depresi.
Beck ( dalam Nanik Afida dkk, 2000:181 )
menjelaskan depresi memiliki beberapa aspek, yaitu :
1. Aspek
yang dimanifestasikan secara emosional.
a. Perasaan
kesal atau patah hati (dejected mood) : perasaan ini menggambarkan keadaan
sedih, bosan, dan kesepian yang di alami individu. Keadaan ini bervariasi dri
kesedihan sesaat hingga kesedihan yang terus menerus.
b. Perasaan negatif terhadap diri sendiri :
perasaan ini mungkin berhubungan dengan perasaan sedih yang di jelaskan diatas,
hanya bedanya perasaan ini khusus ditunjukkan kepada diri sendiri.
c. Hilangnya
rasa puas : kehilangan kepuasan atas apa yang dilakukan. Perasaan ini dapat
terjadi pada setiap kegiatan yang dilakukan termasuk hubungan psikososial,
seperti aktivitas yang menurut adanya suatu tanggung jawab.
d. Hilangnya
keterlibatan emosional dalam melakukan pekerjaan atau hubungan dengan orang
lain, keadaan ini biasanya disertai dengan hilangnya kepuasaan diatas.
Kurangnya perhatian atau rasa keterlibatan emosi terhadap orang lain.
e. Kecenderungan untuk menangis diluar
kemauan : gejala ini yang banyak dialami penderita depresi, khususnya wanita.
Bahkan ada juga yang selama bertahun-tahun tidak menangis, merasa ingin
menangis tetapi tidak dapat menangis.
f.
Hilangnya respon terhadap humor : dalam hal ini penderita tidak
kehilangan kemampuan untuk mempersepsi lelucon, namun kesulitannya terletak
pada kemampuan penderita untuk merespon humor tersebut dengan cara yang wajar.
Penderita tidak terhibur, tertawa atau puas apabila mendengar lelucon.
2. Aspek depresi yang dimanifestasikan
secara kognitif.
a.
Rendahnya
evaluasi diri : hal ini tampak dari bagaimana penderita memandang
dirinya. Biasanya mereka menganggap rendah ciri - ciri yang sebenarnya penting,
seperti kemampuan prestasi, intelegensi, kesehatan, kekuatan, daya tarik,
popularitas, dan sumber keuangannya.
b.
Citra tubuh yang terdistorsi : hal ini lebih sering terjadi pada
wanita. Mereka merasa dirinya jelek dan tidak menarik.
c.
Harapan
yang negatif : penderita mengharapkan hal - hal yang terburuk dan
menolak uasaha terapi yang dilakukan.
d.
Menyalahkan
dan mengkritik diri sendiri : hal ini muncul dalam bentuk anggapan
penderita bahwa dirinya sebagai penyebab segala kesalahan dan cenderung
mengkritik dirinya untuk segala kekurangannya.
e.
Keragu-raguan dalam mengambil keputusan : ini merupakan karakteristik
depresi yang biasanya menjengkelkan orang lain ataupun diri penderita.
Penderita sulit untuk mengambil keputusan, memilih alternatif yang ada, dan
mengubah keputusan.
3.
Aspek
yang dimanifestasikan secara motivasional : meliputi pengalaman yang disadari
penderita, yaitu tentang usaha, dorongan, dan keinginan. Ciri utamanya adalah
sifat regresif motivasi penderita, penderita tampaknya menarik diri dari
aktifitas yang menuntut adanya suatu tanggung jawab, inisiatif bertindak atau
adanya energi yang kuat.
4.
Aspek
depresi yang muncul sebagai gangguan fisik meliputi kehilangan nafsu makan,
gangguan tidur, kehilangan libido, dan kelelahan yang sangat.
Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek depresi adalah gejala depresi
yang dapat dimanifestasikan secara emosional, kognitif, motivasional, fisik dan
pencernaan, raut wajah sedih, retardasi, dan agitasi. Gejala yang
dimanifestasikan secara emosional terdiri dari perasaan kesal atau patah hati,
perasaan negatif terhadap dirinya, hilangnya rasa puas, hilangnya keterlibatan
emosional,kecenderungan untuk menangis diluar kemauan, dan hilangnya respon
terhadap humor. Sedangkan gejala yang dimanifestasikan secara kognitif meliputi
sikap menyimpang penderita, baik terhadap diri, pengalaman, dan masa depannya.
Gejala yang dimanifestasikan secara motivasional meliputi pengalaman yang
disadari penderita, yaitu tentang usaha, dorongan, dan keinginan , sedangkan
gejala yang muncul sebagai gangguan fisik apabila terjadi gangguan saraf otonom
dan hipotalamus.
C. Macam – macam Depresi.
Depresi
sendiri itu memiliki 3 macam yang setiap orang beda-beda dalam menghadapi
depresi, yaitu :
1. Depresi Ringan.
Depresi
ringan umumnya dihadapi banyak orang dan gejalanya pun tidak terlalu banyak,
biasanya hanya berlangsung 2 minggu. Orang yang mengalami depresi ringan, masih
mampu menghadapi kesulitan dan melakukan berbagai aktivitas.
2. Depresi Sedang.
Depresi
sedang tanda- tandanya tidak mempunyai gejala dan umumnya hampir sama dengan
depresi ringan.
3. Depresi Berat.
Depresi
berat dibagi menjadi 2 bagian yaitu depresi berat tanpa gejala psikotik dan
depresi berat dengan gejala psikotik. Pada jenis yang pertama orang yang
depresi mempunyai gejala yang jauh lebih bnyak, terkadang ia sudah malas untuk
berkomunikasi bahkan sudah tidak bisa melakukan kegiatan sosial dan pekerjaan
yang lainnya.
D. Efek dari Depresi.
Efek
dari seseorang yang mengalami depresi itu bisa dilihat dari kondisi fisiknya,
yaitu :
1. Pusing, gejala ini banyak ditemui
pada orang yang mengalami depresi. Jika anda memiliki migren, biasanya akan
sering kumat jika rasa depresi itu muncul.
2. Sakit di pinggang, akan terasa amat
tegang dan sakit berkepanjangan ketika rasa depresi itu menyerang.
3. Rasa sakit di otot dan persendian,
depresi bisa memperburuk sakit kronis.
4. Sakit di dada, harus cek oleh
ahlinya karena sakit di dada bisa jadi merujuk ke sakit jantung. Namun, sakit
di bagian dada juga bisa terasosiasi dengan depresi.
5. Masalah pencernaan, rasa mual dan
pening bisa juga diikuti diare, atau sembelit kronis akibat depresi. Ini karena
segala energi dan nutrisi terserap sepenuhnya ke otak, tak tersebar dengan baik
ke seluruh tubuh.
6. Rasa lelah dan letih yang amat
sangat, tak peduli berapa banyak anda tidur, tetap terasa lelah dan letih.
Bangun dari tidur akan terasa sangat sulit, bahkan mustahil.
7. Masalah tidur , kebanyakan orang
dengan depresi merasa kesulitan untuk tidur. Mereka akan bangun sangat pagi
atau suit tidur malam hari. Lainnya, tidur ebih banyak dari yang lainnya.
8. Perubahan nafsu makan atau berat
tubuh, beberapa orang yang mengalami depresi kehilangan nafsu makan dan
kehilangan berat badannya. Sebagian lainnya, mereka memiliki rasa ingin makan
satu jenis makanan yang amat sangat, seperti mengalami kenaikan berat badan.
9. Pikiran
tiba – tiba kosong, Depresi berhubungan erat dengan ketidakseimbangan zat
kimiawi yang ada di otak seseorang. Beberapa zat kimia ini memiliki peran amat
penting tentang bagaimana Anda merasakan sakit. Beberapa ahli menyatakan bahwa
setiap orang bisa memanifestasikan depresi ini dalam kondisi fisik yang berbeda
satu orang dan yang lainnya.
E. Faktor – faktor depresi.
Dalam
kasus ini depresi timbul karena individu ingin menghindari kecemasan. Jika
individu manarik diri stimulus yang menyebabkan kecemasan, maka akan kehilangan
dengan kontak reinforcement sosial, dan
akan timbul depresi. Kehilangan yang dimaksud adalah kehilangan objek cinta
utama, seperti kehilangan pasangan hidup, anak atau teman. Hal ini menyebabkan
individu tidak dapat menyesuaikan diri dengan baik, sehingga tidak menutup
kemungkinan individu akan yang menimbulkan depresi, yaitu :
1. Faktor individu yang meliputi :
a.
Faktor
biologis seperti genetik, proses menua secara biologis, penyakit fisik tertentu
b.
Faktor psikologis seperti kepribadian, proses
menua secara psikologis. Pada kepribadian introvert akan berusaha mewujudkan
tuntutan dari dalam dirinya dan keyakinannya, sedangkan kepribadian ekstrovert
membentuk keseimbangan dirinya dengan menyesuaikan keinginan - keinginan dari
orang lain.
2.
Faktor
kejadian - kejadian hidup yang penting bagi individu
Kehilangan seseorang ataupun sesuatu dapat menimbulkan depresi. Penyakit fisik juga berhubungan dengan serangan afeksi karena penyakit merupakan ancaman terhadap daya tahan individu, terhadap kemampuan kerjanya, kemampuan meraih apa yang diinginkannya dan merupakan ancaman terhadap aktifitas motorik dan perasaan sejahtera individu.
Kehilangan seseorang ataupun sesuatu dapat menimbulkan depresi. Penyakit fisik juga berhubungan dengan serangan afeksi karena penyakit merupakan ancaman terhadap daya tahan individu, terhadap kemampuan kerjanya, kemampuan meraih apa yang diinginkannya dan merupakan ancaman terhadap aktifitas motorik dan perasaan sejahtera individu.
3.
Faktor
lingkungan yang meliputi faktor sosial, faktor budaya, dan faktor lingkungan fisik.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan depresi, diantaranya adalah proses menua secara biologis, penyakit fisik, kepribadian, kehilangan orang yang dicintai, dan faktor lingkungan.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan depresi, diantaranya adalah proses menua secara biologis, penyakit fisik, kepribadian, kehilangan orang yang dicintai, dan faktor lingkungan.
BAB III
PERMASALAHAN
A.
Pengertian
Depresi
Beberapa pengertian depresi menurut
para ahli sebagai berikut :
1.
Kaplan
( 2010 )
merupakan masalah terganggunya
fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan sedih, yang akan membawa
perubahan pada pola tidur dan nafsu makan pun berkurang.konsentrasi yang
terganggu mulai lelah dan muncul rasa putus asa.
2.
Maslim
( 2002 )
Suatu kondisi yang dapat di sebabkan
oleh defisiensi relative salah satu atau beberapa aminergik neurotransmiter (
noradrenalin, serotonin, dopamin ) pada sinaps neuron di SSP ( terutama pada
sistem limbic ).
3.
Sadock
dan Sadock ( 2007 )
Suatu gangguan mood. Mood adalah
perasa yang meresap dan menetap yang di almi secara internal yang memepengaruhi
perilaku seseorang.
Depresi secara umum dikondisikan
dengan gejala seperti perasaan tidak bahagia yang menyita sebagian besar waktu,
munculnya perasaan lelah walau tidak beraktivitas, serta hilangnya energi.
Jadi
pengertian depresi sebenarnya adalah suatu perasaan tertekan yang merupakan
sebuah gejala atau respons dari kondisi penyakit lain dan setres terhadap lingkungan
kemudian keadaan mental yang tidak sehat dengan beberapa gejala yang menyertai. Timbul perasaan putus asa
atau tidak ada harapan maupun tidak ada yang menolong,merasa sedih selama
beberapa hari bahkan hitungan minggu.
- Faktor-faktor penyebab depresi.
Ada
beberapa hal yang dapat menyebabkan depresi,sebagai berikut :
1.
Kepribadian
yang rapuh.
Individu yang rentan terhadap
depresi adalah individu yang tidak memiliki kepridadian yang kuat dan memiliki
pengalaman hidup yang menyakitkan bahkan dalan kegagalan pekerjaan maupun dalam
hubungan percintaan itulah penyebab munculnya depresi.
2.
Kemarahan
yang tersembunyi.
Orang yang mengalami depresi selalu
merasa di kecewakan orang lain, mereka merasakan ketidak nyamanan dalam
mengekspresikan kemarahan dan takut kemarahan itu akan menyakiti orang tersebut
atau merusak hubungan mereka.
Maka orang-orang yang mengalami
depresi sering mengekspresikan kemarahannya kepada diri sendiri.
3.
Orang
dengan berpikir negatif.
Orang-orang yang mengalami depresi
selalu berfikir negative tentang diri mereka sendiri. Merasa tidak berguna
dengan berpikir bahwa tidak ada yang peduli dengannya dan merasa kehidupannya
tidak mengalami perubahan yang baik.
- Menurut Diagnostic and Statistical Manual IV- Text Revision ( American psychiatric Association ), seorang menderita gangguan depresi jika lima gejala dibawah telah ada selama periode dua minggu dan merupakan perubahan dari keadaan biasa seseorang, gejala tersebut adalah :
1.
Keadaan
emosi depresi atau tertekan sebagian besar waktu dalam satu hari dan hampir
setiap hari di tandai dengan sedih atau hampa kemudian dari pengamatan orang
lain itu terlihat seperti ingin nangis.
2.
Menurut
Diagnostic and Statistical Manual IV - Text Revision (DSM IV-TR) (American
Psychiatric Association, 2000), seseorang menderita gangguan depresi jika: A.
Lima (atau lebih) gejala di bawah telah ada selama periode dua minggu dan
merupakan perubahan dari keadaan biasa seseorang; sekurangnya salah satu gejala
harus (1) emosi depresi atau (2) kehilangan minat atau kemampuan menikmati
sesuatu.
1.
Keadaan
emosi depresi/tertekan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap
hari, yang ditandai oleh laporan subjektif (misal: rasa sedih atau hampa) atau
pengamatan orang lain (misal: terlihat seperti ingin menangis).
2.
Kehilangan
minat atau rasa nikmat terhadap semua, atau hampir semua kegiatan sebagian
besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari (ditandai oleh laporan
subjektif atau pengamatan orang lain)
3.
Hilangnya
berat badan yang signifikan saat tidak melakukan diet atau bertambahnya berat
badan secara signifikan (misal: perubahan berat badan lebih dari 5% berat badan
sebelumnya dalam satu bulan)
4.
Insomnia
atau hipersomnia hampir setiap hari
5.
Kegelisahan
atau kelambatan psikomotor hampir setiap hari (dapat diamati oleh orang lain,
bukan hanya perasaan subjektif akan kegelisahan atau merasa lambat)
6.
Perasaan
lelah atau kehilangan kekuatan hampir setiap hari
7.
Perasaan
tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak wajar (bisa
merupakan delusi) hampir setiap hari
8.
Berkurangnya
kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau sulit membuat keputusan,
hampir setiap hari (ditandai oleh laporan subjektif atau pengamatan orang lain)
Berulang-kali muncul pikiran akan
kematian (bukan hanya takut mati), berulang-kali muncul pikiran untuk bunuh
diri tanpa rencana yang jelas, atau usaha bunuh diri atau rencana yang spesifik
untuk mengakhiri nyawa sendiri
- Gejala-gejala Terjadinya Depresi.
Ada beberapa gejala depresi yaitu :
1.
Duka
yang berkepanjangan.
2.
Stamina
rendah dan sering merasa letih.
3.
Berkurangnya
nafsu makan.
4.
Bertambah
atau berkurangnya keinginan untuk tidur.
5.
Stress,cepat
marah dan frustasi.
6.
Tidak
ada hasrat seksual.
7.
Tidak
memiliki harapan terhadap masa depan.
- Penyebab Utama Depresi.
- Kurang Berpikir positif.
Dalam keadaan semacam ini, orang
tersebut melihat lebih banyak hal buruk terhadap sesuatu, secara sadar maupun
tidak sadar. Bagi orang yang berpikir negatif dan memiliki kecenderungan
depresi, perubahan dalam diri seseorang tau perubahan lingkungan, yang merupakan
perubahan wajar, dalam pikiran seseorang yang depresi merupakan bukti bahwa
sesuatu yang buruk terjadi karena mereka.
- Kurangnya Rasa Percaya Diri.
Orang-orang yang depresi tidak
memiliki rasa percaya diri dan mereka selalu menganggap semua yang terjadi
sebagai kegagalan mereka. Bahkan kesalahan sekecil apapun mereka menganggap
sebagai masalah besar dan mereka hal-hal tersebut mengurus perhatian mereka
jauh lebih besar dari orang pada umumnya.
- Lebih memperhatikan kesalahan.
Dalam
kehidupan, kita pasti melakukan kesalahan; beberapa orang membuat lebih banyak
kesalahan. Orang yang menderita depresi lebih memfokuskan diri pada jumlah
kesalahan yang mereka buat. Sebagai hasilnya, mereka menciptakan kesan negatif
mengenai kesalahan.
- Merasa Tertekan karena Berbagai Kewajiban Dalam Hidup.
Dalam
situasi ini, orang-orang selalu berpikir apa yang seharusnya mereka lakukan dan
tidak seharusnya mereka lakukan. Hasilnya, di penghujung hari mereka terbebani
oleh sejumlah komitmen. Orang-orang dengan pola pikir semacam ini
mengkonsentrasikan pikiran mereka pada kepahitan dan frustrasi dan juga
mempengaruhi perilaku orang-orang di sekitar mereka.
- Merasa Lemah.
Permasalahan
bagi orang yang mengalami depresi adalah mereka merasa tidak ada satu hal pun
yang bisa memuaskan mereka. Bahkan ketika mereka menyadari mereka bisa
memperbaiki mood mereka, mereka tidak melakukannya. Nasihat yang mereka peroleh
dari teman-teman dan keluarga dianggap tidak perlu dan tak berguna. Satu hal
yang paling mereka rasakan adalah ketidakmampuan mereka untuk berharap, atau
terinspirasi oleh sesuatu dan memperhatikannya.
BAB IV
PEMBAHASAN
- Contoh Kasus
Bapak Agung adalah seorang pengusaha
yang sangat sukses. Di usianya yang ke40 tahun ini usahanya sangatlah maju,
bahkan beliau bisa dikatakan sebagai pengusaha terkaya dikotanya. Bahkan
diuasahanya sekarang beliau sudah mempunyai karyawan sendiri sebanyak lebih
dari 100 karyawan. Memang hidup bisa diumpamakan sebagai roda yang berputar,
terkadang diatas, bahkan bisa saja dibawah. Selama 5 tahun ini usaha bapak
agung terbilang sangatlah sukses, bahkan beliau bisa merauk keuntungan ratusan
juta rupiah.
Suatu ketika usahanya tersebut
mengalami masalah, dikarenakan sekarang banyak pesaing yang lebih unggul,
curang, dan bohong dalam menjalin kerjasama bersama Pak agung. Peristiwa
tersebut sangat berpengaruh terhadap kinerja para karyawannya, uang gaji yang
cair tidak tepat waktu dan yang semakin sedikit, membuat para karyawan itu
keluar dari pekerjaannya. Satu persatu karyawannya keluar hingga akhirnya semua
karyawannya pun keluar .
Usaha yang kini sudah bangkrut, uang
ratusan juta yang kini sudah tidak ada, bahkan rumah yang kini sudah disita.
Dan kehidupannya kini sudah mulai berubah menjadi miskin, membuat beliau sangat
depresi akan hidupnya. Beliau merasa sudah tidak punya harapan lagi. Tingkat
depresi yang bahkan sekarang sudah mengurangi mentalnya. Hingga akhirnya beliau
selalu saja menyalahkan dirinya sendiri, mengurung diri, bahkan dia tidak mau
bertemu dengan orang lain.
.
B. Penyelesaian Kasus.
Dari peristiwa diatas maka dapat
dikatakan,bahwa gejala yang dialami oleh bapak agung itu termasuk dalam
depresi. Dimana tingkat depresi itu termasuk dalam kategori depresi tingkat
berat atau bisa juga dikatakan depresi tingkat gejala psikotik. Dalam depresi
tingkat ini, maka dalam penyelesaiannya itu bisa dilakukan melalui psikoterapi
. dan pada psikoterapi dapat dilakukan melalui tahap – tahap sebagai berikut :
- Wawancara awal.
Ø Dikemukakan apa yang akan terjadi
selama terapi berlangsung, aturan – aturan yang akan dilakukan terapi dan
diharapkan dari klien, kontrak terapeutik ( tujuan, harapan, dimana, lama,
keterbatasan ).
Ø Akan diketahui apa yang menjadi
masalah klien, klien menceritakan masalah yang ada, komitmen untuk
mengkomunikasikan dan bekerjasama dengan klien.
- Proses Terapi.
Ø Menjelaskan pengalaman klien,
hubungan terapis dan klien, pengenalan sampai penjelasan.
Ø Pengertian perasaan dan pengalaman
klien.
- Pengertian ke tindakan.
Ø Terapi bersama klien mengkaji dan
mendiskusikan apa yang telah dipelajari klien selama terapi berlangsung,
pengetahuan klien akan aplikasikanya nanti di perilaku dan kehidupan sehari –
hari.
- Mengakhiri terapi.
Ø Terapi dapat berakhir jika tujuan
telah tercapai, klien tidak melanjutkan lagi atau terapis, tidak dapat lagi
menolong kliennya
Ø Beberapa pertemuan sebelum terapi
berakhir klien diberitahu klien disiapkan untuk menjadi lebih mandiri dalam
menghadapi lingkungannya nanti.
Kemudian
menggunakan proses konseling, yaitu dengan cara :
1. Melakukan pendekatan.
Melalui pendekatan keluarga atau
kerabat dekatnya.
2. Mengumpilkan data dari hasil yang
diperoleh dari pendekatan tersebut.
3. Dari pengumpulan data tersebut
kemudian dapat di analisis.
4. Konselor memberi pertanyaan tentang
apa yang dipikirkan, dirasakan , dilakukan, dan keadaan fisik yang dialami
untuk memahami perilaku klien secara menyeluruh dan kesadaran terhadap
perilakunya tersebut.
5. Melakukan evaluasi : klien didorong
untk melakukan evaluasi terhadap perilaku yang telah dilakukan terkait dengan
keinginan serta pengaruh terhadap dirinya
6. Rencana : merumuskan rencana yang
akan dicapai kedepannya dan keinginan- keinginan apa yang akan dicapai,
keinginan tersebut harus masuk akal
7. Ditidak lanjuti dengan segera.
8. Berada dibawah kontrol klien tidak
tergantung dengan orang lain.
BAB
V
PENUTUP
A. Simpulan.
Dari kasus di atas dapat disimpulkan
bahwa bapak agung yang mengalami depresi tingkat berat dengan gejala psikotik.
Dapat di atasi melalui psikoterapi dan konseling dengan tahapan – tahapan dan
langkah – langkah yang menajdi beliau percaya diri dan dapat berkomunikasi
dengan baik. Dapat membantu beliau menemukan kebahagiaan hidup yang hilang
karena depresi, mengubah hidup beliau menjadi lebih baik dalam menetapkan
tujuan hidup yang akan meningkatkan kualitas hidup.
isinya bagus...
BalasHapustapi kira2 yang buat ini lagi depresi juga ga ya....hihihihi
referensinya??
BalasHapus