Kamis, 16 Mei 2013

hakikat kelompok




HAKIKAT  KELOMPOK







Disusun
Untuk melengkapi Tugas
Mata Kuliah Dinamika Kelompok
Dosen Pengampu : Agus Maemun,S.PD, S.Pd


Oleh :
                             Nama        :
1.    Annisa febrisari            1111500175
2.    Dini Setiawati                1111500018
3.    Intan Septi Nafita         1111500196
4.    Rina Kurniati                 1111500044
                             Progdi      : Bimbingan Dan Konseling
                             Kelas         : II  D

                  



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS  PACASAKTI TEGAL
2012


Kata pengantar


                Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
            Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang HAKIKAT dalam KELOMPOK, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
            Makalah ini memuat tentang apa itu HAKIKAT KELOMPOK. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada
:

1.      Yth, Agus Maemun,S.PD, S.Pd
2.      Rekan-rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan makalah.

            yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun makalah ini.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.


                                                                                                                                   


                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Tegal



penyusun





DAFTAR ISI


JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I . PENDAHULUAN 4
A.      LATAR BELAKANG 4
B.      TUJUAN 4
C.      METODE PEMBAHASAN 4
BAB II. LANDASAN TEORI 5
BAB III.PEMBAHASAN 6
A.     KONSEP DASAR PEMBENTUKAN KELOMPOK 6
B.      UNSUR KUANTITAS DAN KUALITAS 6
o   Kerumunan dan kelompok
o   Faktor pengikat dalam kelompok
C.      KELOMPOK DALAM BIMBINGAN KONSELING8
BAB IV. PENUTUP9
A.      KESIMPULAN9
DAFTAR PUSTAKA












BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG

            DiAmerika Serikat profesi konseling mulai dirintis sejak awal abad ke 20 (shertzer dan stone 1980) dan memperoleh momentum yang amat baik untuk berkembang dengan pesat pada akhir tahun 1950an (whitely,1968). Pada tahun 1930an dan awal tahun 1940an bimbngan kelompok disekolah dpusatkan pada tema-tema pribadi dan kejujuran. Pada awal kegiatan bimbingan kelompok adalah tanggung jawab guru kelas, yaitu untuk mengembangkan hubungan yang bersahabat, untuk menemukan kemampuan dan kebutuhan, dan untuk membentuk tingkah laku yang baik disekolah, dirumah, dan didalam masyarakat (strange,1935). Keadaan ini menyebebkan ahli bimbingan kelompok berusaha mengembangkan suatu pendekatan yang cocok dan efektif. Pada akhir 1950 bimbingan kelompok digantikan dengan konseling kelompok sebagai salah satu cara utama untuk membawa perubahan tingkah laku. Dengan demikian bimbingan kelompok pada akhirnya menjadi lebih diartikan sebagai bantuan kepada individu denagn segala kepentingan, kebutuhan dan permasalahannya.

B.     TUJUAN

            Maka pembuatan makalah ini bertujuan untuk :
1.      Apa konsep dasar pembentukan kelompok?
2.      Apa unsur kuantitas dan kualitas kelompok?
3.      Apa hakikat kelompok dalam dunia bimbingan dan konseling?

C.      METODE PEMBAHASAN

            Dalam pembahasan ini saya mengambil refrensi dari artikel dan buku . Dalam makalah ini akan di jelaskan tentang HAKIKAT KELOMPOK lebih jauh lagi. Agar kita tau bagaimana apa pentingnya Kelompok dan manfaatnya dalam bimbingan konseling.



BAB III
PEMBAHASAN
A.    Konsep Dasar Pembentukan Kelompok
            Terbentuknya berbagai kelompok dalam kehidupan manusia merupakan wujud dari hakikat kemanusiaan, khusunya dari dimensi kesosialannya. Manusia adalah makhluk sosial, yang tak mungkin dapat hidup berkembang secara layak. Apabila ia hidup sendiri dan menyendiri. Oleh karena itu, manusia selalu berusaha hidup dalam kumpulannya dan dalam kebersamaannya, serta membentuk kelompok-kelompok.
Kelompok pada dasarnya didukung dan terbentuk melalui berkumpulnya sejumlah orang. Kumpulan orang-orang itu kemudian menjunjung suatu atau beberapa kualitas tertentu sehingga dengan demikian kumpulan tersebut menjadi sebuah kelompok.

B.    Unsur Kuantitas dan Kualitas.
            Apabila sejumlah orang (misal 25 orang ) bersama-sama berada disuatu tempat, tetapi antara orang satu dengan yang lainya tidak saling mengenal, maka sejumlah orang itu dapat disebut sebagai “kumpulan orang-orang”. Unsur atau ciri yang ada didalam kumpulan orang-orang itu hanya satu, yaitu “kuantitas”. Unsur kuantitas itu tidak membawa dampak sesuatu kepada lingkungannya maupun kepada diri mereka sendiri,kecuali  dampak berkenaan dengan besar kecilnya bangunan fisik ke seluruhan kumpulan orang-orang itu.
            Suatu dampak tertentu akan mulai terasa , baik kedalam diri mereka sendiri maupun kepada lingkungan , apabila dalam kumpulan orang-orang itu sudah ada sesuatu yang lebih dari sekedar kuantitas. Ketika mereka mulai merasa ada kebersamaan diantara merekan dan mereka saling bertanya dan menuturkan pemahaman masing –masing, sebelum mereka berada diruangan yang mereka tempati itu. Dari suasana seperti itu tampak bahwa unsur “kualitas”, mulai tumbuh pada kumpulan orang-orang yang semula hanya memiliki unsur “kuantitas”.
1.     Kerumunan dan Kelompok
      Berkumpulnya sejumlah orang yang masing-masing tidak mempunyai hubungan itu membentuk apa yang disebut kerumunan, sedangkan berkumpulnya sejumlah orang yang saling berkaitan satu sama lain membentuk apa yang disebut kelompok. Pada tingkat yang paling awal, sejumlah orang berkumpul membentuk kerumunan ;
selanjutnya kerumunan ini dapat berkembang menjadi kelompok, yaitu apabila kerumunan itu dimasukan ikatan-ikatan atau “kualitas” tertentu yang mengenai orang-orang yang berkumpul itu.







Dari uraian singkat diatas tampaklah bahwa berkumpulnya sejumlah orang dapat membentuk suatu kerumunan, yaitu kalau berkumpulnya orang-orang itu disebkan karena adanya suatu kejadian atau objek yang menarik perhatian mereka sedangkan diantara orang-orang  itu tidak ada saling kaitan sama sekali. Lebih jauh kerumunan dapat membentuk kelompok, yaitu kalau terhadap orang-orang yang berkumpul itu berlaku hubungan atau kaitan tertentu antarorang tersebut. Kerumunan dapat berubah menjadi kelompok, yaitu kalau unsur-unsur hubungan antara orang-orang yang ada didalamnya ditingkatkan. Sebaliknya, suatu kelompok dapat  berubah menjadi kerumunan, yaitu apabila unsur-unsur pengikat antara anggota kelompok makin mengendor. Kerumunan dan kelompok dapat berubah menjadi sekedar kumpulan orang-orang belaka, yaitu kalau unsur penarik perhatian (objek yang menimbulkan kerumunan) dan unsur-unsur pengikat antara orang-orang yang berkumpul (yang menimbulkan kelompok) menjadi hilang.

2.     Faktor Pengikat dalam kelompok
      Kumpulan orang-orang atau kerumunan dapat berubah menjadi kelompok apabila di dalamnya muncul dan berkembang faktor-faktor pengikat,sbb:
a. Interkasi  orang-orang yang ada di dalam kumpulan atau kerumunan itu,
b. Ikatan emosional sebagai pernyataan kebersamaan.
c. Tujuan atau pengikat kepentingan bersama yang ingin di capai.
d. Kepemimpinan yang di patuhi dalam rangka mencapai tujuan atau kepentingan bersama.
e. Norma yang di akui dan di ikuti oleh mereka yang terlibat di dalamnya.
      Tidak semua kelompok harus di ikat oleh kelima faktor tersebut di atas,dan lagi kekuatan ikatan masing-masing faktor itupun dapat tidak selalu sama.Untuk suatu kelompok yang mantap diperlukan mantapnya kelima faktor itu sebagai jiwa dari kelompok yang bersangkutan agar kelompok tersebut dapat mencapai tujuan atau kepentingan bersama yang di maksudkan.Terbentuknya hanya semata-mata didasarkan oleh satu atau dua faktor pengikat itu saja dan faktor pengikat itupun tidak kuat. Kelompok ini tentu saja tidak merupakan kelompok yang mantap atau pun kompak.












C.     Kelompok Dalam Kegiatan Bimbingan Dan Konseling

            Kelompok terjelma dari kumpulan sejumlah orang yang kedalamnya diberikan atau ditumbuhkan “kualitas” tertentu sehingga “kumpulan kuantitaif” orang-orang itu memiliki “kebersamaan kualitatif” yang menghidupkan kelompok itu. Faktor-faktor pengikat dalam kelompok sebagaimana diungkapkan terdahulu merupakan faktor yang menimbulkan “kebersamaan  kualitatif”. “kebersamaan kualitatif” itulah yang memungkinkan sejumlah orang yang berkumpul menjadi “hidup” dan menjalankan kehidupan kehidupan kelompok.
 
BAB IV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Pada hakikatnya seseorang pasti mempunyai alasan dalam memasuki sebuah kelompok itu., antara lain :
1.       Dalam kelompok itu dapat dicapai  tujuan atau kepentingan pribadi yang penting misal kedudukan dan pengahargaan.
2.       Kelompok itu menyajikan kegiatan yang menarik seperti diskusi, menjelajah alam , darmawisata, olahraga, dan sebagainya.
3.       Dengan memasuki kelompok itu kebutuhan tertentu  dapat terpenuhi, seperti kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, kebutuhan untuk dikenal oleh orang lain, kebutuhan akan rasa aman,dsb.
Semua hal ini semua kelompok dirasakan sebagai suatu badan yang mampu membantu individu mewujudkan kepentingan orang yang bersangkutan. Lebih dari itu . kelompok dianggap mampu membantu para anggota tumbuh dan memperkembangkan diri.



DAFTAR PUSTAKA

Prayitno.1995.layanan bimbingan konseling kelompok.padang.ghalia indonesia.

Hartinah,siti.2008.konsep dasar bimbingan kelompok

Wibowo,eddy,mungin.2005.konseling kelompok perkembangan.UPT UNNES PRESS

2 komentar: