SATLAN
PENGUASAAN KONTEN (SOSIAL)
1. Topik
Bahasan :
Tata Cara Etika Berjumpa
- Bidang pengembangan : Pengembangan sosial
- Jenis Layanan : Pengasaan Konten
- Fungsi layanan : Fungsi Pemahaman dan pemeliharaan.
- Tujuan Layanan :
·
Agar Siswa dapat menjalin hubungan
dengan baik.
·
Siswa mampu bersikap dan berperilaku
baik dalam bersosialisasi.
·
Siswa mempunyai kecakapan-kecakapan
untuk memulai hubungan yang
harmonis.
6. Sasaran
Layanan :
Siswa kelas VIII
7. Uraian
Kegiatan dan materi layanan :
·
Penyampaian materi mengenai Tata Cara
Etika Berjumpa.
·
Tanya jawab
·
Simulasi mengenai perilaku yang sehat
dalam pertemanan
8. Metode
: Ceramah, tanya jawab,
Pemberian Tugas, Bermain Peran.
9. Tempat
Penyelenggaraan
: Ruang kelas
10. Waktu:
tanggal,
semester : Jam ke 4: 3 April 2013, semster ganjl
11. Penyelenggara
Layanan
: Rina Kurniati
12. Pihak-pihak
yang disertakan dalam
penyelenggaraan
layanan : -
13. Alat
dan perlengkapan yang digunakan :
Laptop, powerpoint,
Spidol, dan proyektor.
14. Rencana
penilaian dan tindak lanjut layanan:
·
Penilaian
Segera
: menanyakan pemahaman siswa mengenai materi yang disampaikan.
·
Penilaian Jangka
Pendek : Mengamati perilaku siswa di dalam atau
di luar kelas dengan teman-temannya.
·
Penilaian Jangka
Panjang : Melihat kekompakan mereka untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang positif dalam menjaga
hubungan yang baik.
15. Keterkaitan
layanan ini dengan layanan/kegiatan pendukung lain: Himpunan Data.
16. Catatan
khusus
:
…………………………………………………………………………………………
Mengetahui: Tegal, 03 April 2013
|
Kepala Sekolah
.............................................
|
Perencana Layanan/Guru BK
...............................................
|
SATUAN LAYANAN INFORMASI
1.
Topik
Permasalahan/Bahasan : Kenakalan
Remaja
2.
Bidang
Bimbingan :
Bimbingan sosial
3.
Jenis
Layanan :
Informasi
4.
Fungsi
Layanan :
Pemahaman dan Pengembangan
5.
Tugas
Perkembangan :
Memantapkan diri untuk menyongsong masa depan.
6.
Kompetensi
Dasar :
a. Siswa memahami tentang
Kenakalan Remaja. b.
Siswa mampu menghindari
hal yang positif
tntang kenakalan remaja.
7.
Tujuan/hasil
yang ingin dicapai : - siswa mampu memahami dirinya
dalam bergaul
8.
Sasaran
Layanan :
Siswa/siswi kelasVII
9. Uraian Kegiatan :
· Penyampaian materi mengenai kenakalan
remaja
· Tanya jawab
· Simulasi mengenai bagaimana mengenal pergaulan
remaja
10.
Metode :
Ceramah
11.
Tempat
Layanan : Ruang
kelas
12.
Waktu
Hari/Tgl :
40 menit / rabu,
13.
Penyelenggara : Guru BK
14.
Pihak
yang ikut serta :
Guru BK
15.
Alat/Sarana : LCD,
proyektor, power point, dan buku materi
16.
Rencana
Penilaian :
- Penilaian Segera : menanyakan pemahaman siswa mengenai materi yang disampaikan.
- Penilaian Jangka Pendek : Mengamati bagaimana mereka melaksanaan pemahaman materi yg dsampaikan,
- Penilaian Jangka Panjang : Melihat sejauh mana pergaulan sehari – sehari mereka
- Tindak Lanjut : Diharapkan siswa dapat bergaul dengan baik.
19.
Layanan
Pendukung : -
20.
Catatan
Selama Layanan :
Mengetahui: Tegal, 03 April 2013
|
Kepala
Sekolah
.............................................
|
Perencana
Layanan/Guru BK
..................................................
|
SATUAN
LAYANAN ORIENTASI
21.
Topik Permasalahan/Bahasan : Bergaul Dilingkungan Baru
22.
Bidang Bimbingan : sosial
23.
Jenis Layanan : orientasi
24.
Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan
25. Tugas
Perkembangan :
Memantapkan cara-cara bagaimana
untuk beradaptasi yang baik .
26.
Kompetensi Dasar : a. Siswa memahami dan mengenal
lingkungan dengan baik.
b.Siswa mampumemahami bagaimana
bertingkah laku yg baik dalam lingkungan
baru.
27.
Tujuan/hasil yang ingin dicapai : -
siswa mampu memahami bagaimana dirinya sendiri sebagai acuan bermasyarakat dlingkungan baru
28.
Sasaran Layanan : Siswa/siswi kelas VII
29. Uraian
Kegiatan :
· Penyampaian
materi tentang bergaul dengan lingkungan baru
· Tanya
jawab
· Simulasi
mengenai bagaimana mengenal lingkungan baru.
30.
Metode :
Ceramah
31.
Tempat Layanan : Kelas
32.
Waktu Hari/Tgl : 40 menit / selasa,
33.
Penyelenggara : Guru BK
34.
Pihak yang ikut serta : GuruBK
35.
Alat/Sarana : LCD, proyektor, dan power point,
36.
Rencana Penilaian :
·
Penilaian
Segera
: menanyakan pemahaman siswa mengenai
materi yang
disampaikan.
- Penilaian Jangka Pendek : Mengamati bagaimana mereka melaksanaan pemahaman materi yg dsampaikan,
- Penilaian Jangka Panjang : Melihat sejauh mna mereka dapat menerapkan pemahaman materi.
37. Tindak
Lanjut :
Diharapkan siswa dapat dengan baik mengenal lingkungan baru dan cepat beradaptasi.
38.
Layanan Pendukung : -
39.
Catatan Selama Layanan :
.....................................................................................................................................................
Mengetahui: Tegal, 03 April 2013
|
Kepala Sekolah
.............................................
|
Perencana Layanan/Guru BK
..................................................
|
TATA
CARA ETIKA BERJUMPA
Etika berjumpa merupakan salah satu dari etika
social. Etika sosial di lain hal membahas kewajiban serta norma-norma social
yang seharusnya dipatuhi dalam hubungan sesama manusia, masyarakat, bangsa dan
Negara
Manusia sebagai mahluk social tidak bias hidup tanpa
berinteraksi dengan orang lain,salah satunya ketika kita berjumpa dengan orang
hendaknya kita bertegur sapa. Sebagai seorang muslim hendaknya kita mengucapkan
assalamualaikum yang mana didalamnya terkandung doa.
Hal lain yang bias kita lakukan saat berjumpa adalah
sebagai berikut :
Senyum
Senyum bila dilakukan dengan dengan ikhlas merupakan
ibadah. Dengan tersenyu kita mendapat banyak teman
Salam
Sewaktu kita berjumpa maupun berpisah hendaknya
mengucapkan salam,hal ini menunjukkan kalau kita menghargai keberadaan orang
lain,sebagaimana yang dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW ,ketika beliau
berjumpa dengan para sahabatnya selalu mengucapkan salam dan bersalaman dengan
hangat.
sapa
Bila kita berjumpa dengan orang yang lebih tua
hendaknya kita menyapa lebih duluan,hal ini kita lakukan untuk menghormati. Kalau
menyapa orang yang sebaya atau lebih muda dengan kita agar terasa lebih akrab.
Kenakalan
Remaja
Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat
dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku
menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari
berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku.
Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan
tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat
mengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak
melalui jalur tersebut berarti telah menyimpang.
Untuk mengetahui latar belakang perilaku menyimpang
perlu membedakan adanya perilaku menyimpang yang tidak disengaja dan yang
disengaja, diantaranya karena si pelaku kurang memahami aturan-aturan
yang ada. Sedangkan perilaku yang menyimpang yang
disengaja, bukan karena si pelaku tidak mengetahui aturan. Hal yang relevan
untuk memahami bentuk perilaku tersebut, adalah mengapa seseorang melakukan
penyimpangan, sedangkan ia tahu apa yang dilakukan melanggar aturan. Becker
(dalam Soerjono Soekanto,1988,26), mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk mengasumsikan
hanya mereka yang menyimpang mempunyai dorongan untuk berbuat demikian.
Hal ini disebabkan karena pada dasarnya setiap
manusia pasti mengalami dorongan untuk melanggar pada situasi tertentu, tetapi
mengapa pada kebanyakan orang tidak menjadi kenyataan yang berwujud
penyimpangan, sebab orang dianggap normal biasanya dapat menahan diri dari
penyimpangan.
Masalah sosial perilaku menyimpang dalam “Kenakalan
Remaja” bisa melalui pendekatan individual dan pendekatan sistem. Dalam
pendekatan individual melalui pAndangan sosialisasi. Berdasarkan pAndangan
sosialisasi, perilaku akan diidentifikasi sebagai masalah sosial apabila ia
tidak berhasil dalam melewati belajar sosial (sosialisasi). Tentang perilaku
disorder di kalangan anak dan remaja (Kauffman , 1989 : 6) mengemukakan bahwa
perilaku menyimpang juga dapat dilihat sebagai perwujudan dari konteks sosial.
Perilaku disorder tidak dapat dilihat secara sederhana sebagai tindakan yang
tidak layak, melainkan lebih dari itu harus dilihat sebagai hasil interaksi
dari transaksi yang tidak benar antara seseorang dengan lingkungan sosialnya.
Ketidak berhasilan belajar sosial atau “kesalahan” dalam berinteraksi dari
transaksi sosial tersebut dapat termanifestasikan dalam beberapa hal.
Silahkan perhatikan definisi kenakalan remaja yang
sudah disebutkan di atas tadi. Sekarang… Kenapa seorang remaja bisa terjun
ke dunia “kenakalan remaja” dan bagaimana kita sebagai remaja bisa
menghadapinya? Berikut penjelasannya, tentunya berdasarkan perspektif
seorang remaja. Balik ke definisi awal kenakalan remaja - suatu tindakan
menyimpang/tidak dapat diterima sosial. Pertanyaannya: kenapa remaja melakukan
pemberontakan? Ada 3 hal yang berperan penting dalam hal ini, yaitu: Keluarga,
Pergaulan, Remaja itu sendiri
a. Keluarga
Ketika orang tua otoriter, maka yang kita sebut
sebagai kenakalan remaja akan muncul dalam artian ingin memberontak. Sementara
kalau orang tua permisif, remaja malah akan mencari-cari perhatian dengan
segala tingkah lakunya yang kemungkinan besar menjurus ke kenakalan remaja.
Bahkan orang tua yang demokratis sekalipun.
b. Pergaulan
Tekanan teman bahkan sahabat, apakah itu yang
namanya rasa solidaritas, ingin diterima, dan sebagai pelarian, benar-benar
ampuh untuk mencuatkan kenakalan remaja yaitu perilaku menyimpang yang
dilakukan oleh remaja. Kalau di dalam keluarga, remaja memberontak atau mencari
perhatian yang menjurus ke tindakan kenakalan remaja demi orang tua.
c. Remaja Itu Sendiri
Pada
hakikatnya apa yang dilakuin oleh seorang remaja ketika mencoba menarik
perhatian dari orang tua terlebih lagi teman, adalah untuk memuaskan diri
remaja itu sendiri. Bukankah apa pun yang terjadi kalau memang remaja tersebut
punya ‘hati yang besar’ menyadari bahwa dia tidak akan bisa mendapatkan
‘perhatian itu’, pasti dia bisa untuk tidak terperosok ke dalam jurang
kenakalan remaja.
Bergaul di Lingkungan Baru
·
Menebar senyum
Seperti sabda rosul bahwa senyum itu sedekah atau
Ibadah, maka kita mulai memasuki lingkungan baru dengan menebar senyum dengan
niat yang tulus dan ikhlas.
·
Menghafal nama dengan memanggil nama panggilan yang
baik
Menghafal nama itu berguna agar tidak salah
memanggil orang dan orang yang kita panggil namanya merasa diperhatikan. Tapi
jangan sekali-kali memanggil dengan nama julukan yang tidak mengenakkan orang
yang di panggil.
·
Berjabat tangan ketika bertemu dan berpsah
Berjabat tangan itu akan menghapus dosa dan akan
menghilangkan rasa dendam
·
Menghargai pendapat orang lain
Perbedaan adalah sesuatu yang indah, jangan
mengharapkan orang lain itu selalu sama dengan kita. Ananda bayangkan jika di
dunia ini semuanya sama ! ngeri kan ...!
·
Berikan Perhatian
Memberikan perhatian dalam bentuk apapun akan
menambah tali persaudaraan semakin kuat.
·
Jujur
Jujur dalam perbuatan, jujur dalam perkataan, akan
dapat mendatangkan kebaikan dan ketenangan.
·
Selalu berpenampilan dan berprasangka baik
Berpakaian bersih, rapi dan berusaha menghilangkan
aroma-aroma yang tidak enak serta berfikiran positif ( positif thinking )
terhadap orang lain.
Kebersihan ( baik jasmani maupun rohani ) adalah
sebagian dari iman, dengan berpakaian dan berjiwa yang bersih akan kelihatan
indah dan Alloh SWT itu menyukai keindahan.
·
Harus Percaya Diri
Tidak perlu merasa rendah diri, karena setiap orang
diciptakan dengan segala kekurangan dan kelebihan, karena di mata Alloh SWT
kita semua sama yang membedakan hanyalah ketaqwaannya. Untuk menumbuhkan rasa
percaya diri harus banyak membaca dan menambah wawasan dan mengikuti
perkembangan informasi serta berlatih, berlatih dan berlatih.
·
Senang menolong orang lain.
Sebagai makhluk sosial kita tak lepas dari orang
lain, orang yang suka menolong yakinlah bahwa suatu saat kita akan ditolong
oleh orang lain, jika kita ikhlas / tanpa pamrih dalam memberikan pertolongan.
Nah ....
beberapa tips di atas akan menjadikan Anda mudah beradaptasi / menyesuaikan
diri di lingkungan sekolah yang baik, nggak percaya ...? silahkan dicoba!